Telur: Si Kapsul Ajaib Produk Potensial Ekspor
Siapakah si Kapsul Ajaib? Ya, Kapsul Ajaib adalah nama lain dari telur ayam. Dinamakan Kapsul Ajaib karena telur memiliki kandungan nutrisi cukup lengkap, mulai dari asam amino komplit, lemak, vitamin, mineral hingga lutein. Bahkan protein pada telur lebih baik mutunya dibanding protein pada ikan dan daging.
Telur, salah satunya telur ayam merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata konsumsi telur ayam ras/kampung di Indonesia pada 2022 sebesar 2,336 kilogram (kg) per kapita per minggu. Telur juga populer untuk segala jenis masakan karena praktis, mudah dikombinasikan, murah, bergizi dan cepat penyajiannya. Telur yang dikonsumsi tentunya harus memiliki kualitas yang baik. Kualitas telur ditunjukkan pada suatu indikator yaitu standar kualitas eksterior telur dan interior telur. Pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3926-2008 terkait telur ayam konsumsi. Kualitas eksterior telur yang diatur dalam SNI ini, meliputi bentuk, kehalusan, ketebalan, keutuhan dan kebersihan cangkang telur. Sedangkan kualitas interior telur meliputi kondisi kantung udara, kondisi putih telur dan kondisi kuning telur, serta kondisi cemaran mikroba. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa telur yang beredar di pasar memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, sehingga konsumen dapat mengonsumsinya dengan aman.
Telur yang baik memiliki indeks kuning telur 0,33-0,52. Mutu telur paling baik adalah 0,458-0,521. Mutu dibawahnya dengan indeks 0,394-0,547, dan mutu terakhir dengan indeks kuning telur 0,330-0,393. Makin tua umur telur, makin besar kuning telur dan makin kecil indeks kuning telur. Indeks putih telur pada telur bermutu baik berkisar 0,050-0,174. Sama seperti indeks kuning telur, telur konsumsi juga dibedakan mutunya menjadi tiga kategori berdasarkan indeks putih telur, yaitu mutu I, II, dan III.
Telur juga memiliki potensi ekspor yang sangat besar. Menurut Badan Karantina Pertaian (Barantan), ekspor telur ayam mencapai 94,5 ton per Juli 2023 dengan negara tujuan Singapura, Timor Leste, dan Republik Ceko. Namun untuk menembus pangsa ekspor tidaklah mudah. Beberapa persyaratan ketat harus dilalui. Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah kepemilikan izin usaha, izin produksi dan izin edar untuk memproduksi dan mendistribusikan telur ayam ke negara tujuan ekspor.
Syarat lain yang wajib dipenuhi terkait kualitas. Sebelum diekspor, telur ayam harus melewati pemeriksaan kualitas oleh Barantan yang meliputi pemeriksaan kesehatan, keamanan, dan mutu telur ayam. Syarat wajib lainnya adalah pengemasan. Pengemasan harus baik dan benar, dan menggunakan bahan kemasan yang aman dan steril, menggunakan label yang jelas dan mudah dibaca, serta menggunakan metode pengemasan sesuai dengan standar internasional. Mekanisme pengiriman juga menjadi syarat wajib lain yang harus dipenuhi. Telur ayam yang diekspor harus dikirim dengan cara aman dan terkontrol, menggunakan kontainer yang aman dan steril, mengunakan alat pengukur suhu yang akurat, serta penggunaan metode pengiriman yang sesuai standar internasional. Pengemasan, pelabelan dan penyimpanan juga diatur dalam SNI 3926-2008.
Syarat terakhir yang harus dipenuhi, tentunya menyertakan dokumen ekspor yang lengkap dan sah, meliputi surat izin ekspor, faktur komersial, dokumen pengiriman, sertifikat kesehatan, serta sertifikat asal barang. Dengan memenuhi standar mutu, pengemasan, pelabelan, penyimpanan, peluang untuk sukses ekspor telur ayam semakin besar.
Terakhir perlu juga diketahui jenis ayam penghasil telur. Ada beberapa jenis ayam kampung petelur yang terkenal di Indonesia, yaitu ayam AKA (Ayam Kampung Asli), Ayam Arab, ayam Elba, dan Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan). Ayam KUB adalah jenis ayam hasil seleksi dari BPSI Unggas dan Aneka Ternak. Ayam ini memiliki banyak keunggulan, diantaranya kemampuan bertelur mencapai 180 butir/ekor/tahun dengan masa mengeram berkurang hingga 10% sehingga ayam cepat bertelur lagi dan lebih tahan terhadap penyakit, termasuk penyakit Avian Influeza (flu burung).
(sumber: tulisan disarikan dari beberapa sumber)
Penulis: Myk, Okt dan Ppy
Editor: Nng